Bedong sudah ada Sejak Zaman Ulama salaf, Bisa untuk Pneumonia



Membedong dalam bahasa arab disebut Taqmith yaitu membungkus bayi dengan kain sehingga pergerakan bayi yang baru lahir dibatasi. Fungsi bedong ini meluruskan tulang-tulang dan sendi agar tidak terlalu banyak bergerak sampai tulang dan sendi matang. 

Bedong adalah salah satu teknologi pengobatan yang memadukan kearifan lokal dalam dunia pengobatan tradisional yang bisa dijelaskan dengan konsep ilmu pengetahuan

Bedong bisa memperbaiki susunan rangka dan tulang belakang. Rapinya susunan tulang belakang merupakan pondasi kesehatan anak

Seorang Ulama Salaf pernah membahas metode bedong ini dalam kitab Tuhfatul Maudud :

تقميط المولود

 ينبغي أن لا يهمل أمر قماط ورباط الطفل ولو شق عليه إلى أن تقوى أعضاؤه وإلى أن يصلب بدنه و يجلس على الأرض

فحينئذ يمرن

___

ابن القيم الجوزية

كتاب تحفة المودود بأحكام المولود (ص ۳۳۲)

"Sudah selayaknya agar tidak meremehkan urusan membedong dan mengikat bayi ini. Meskipun hal itu memberatkannya (bayi )

Maka hendaknya (Membedong ini) dilakukan sampai kuat anggota badannya dan mengeras badannya dan ( bisa ) duduk di atas tanah baru setelah itu dilepas bedongnya. 

Ibnul Qayyim dalam kitab Tuhfatul Maudud Bi Ahkamil Maulud 232. 

Melihat paparan di atas kita bisa menyimpulkan bahwa metode Bedong bukan dimulai oleh orang tua kita pada zaman Belanda namun sudah ada pada zaman Ibnu Qayyim yang mana beliau wafat tahun 751 Hijriah atau 1350 Masehi. 

Artinya, metode membedong bayi yang sempat kontroversi dan diklaim sebagai metode yang tidak tepat dalam mengurus bayi 

Ternyata sudah dilakukan sejak dulu bukan hanya di Nusantara Tapi di belahan bumi lainnya. Maka Membedong bukanlah metode yang keliru dalam mengurus bayi. 

Terlebih lagi, pada zaman ini untuk mengatasi penyakit-penyakit berat para terapis yang kteatif dan inovatif terus menggali metode pengobatan yang sederhana dan natural. 

Seperti dalam mengatasi penyakit Pneumonia ternyata metode pengobatan nya tidak perlu mengeluarkan biaya ratusan juta. Saat ini penyembuhan penyakit Pneumonia cukup dengan dibedong saja. Emejing kan...? 

Pneumonia adalah gejala sesak napas, batuk berdahak, demam, atau menggigil yang diakibatkan karena sekumpulan kantong-kantong udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru (alveoli) meradang dan dipenuhi cairan atau nanah.

Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau kedua paru-paru. 

Pneumonia pada anak bisa diupayakan penyembuhannya dengan bedong. Lho apa hubungannya pneumonia dengan bedong?

“Bedong dalam pandangan PAZ merupakan salah satu ‘teknologi mutakhir’ yang di ambil dari kearifan lokal yang penuh manfaat untuk perbaikan rangka dan tulang belakang pada bayi”. (Ustadz Haris Mujahid, Founder PAZ) 

Sayangnya, hari ini, bedong ini justru di tinggalkan.

Mari kita perhatikan. Ketika seorang bayi di bedong dengan cukup kuat. Lalu dia menangis, apa yang terjadi?

Bayi akan meronta ronta. Dia akan menggerakan segenap upaya supaya bisa lepas dari bedongnya.

Efek terapeutik justru muncul ketika si bayi ini menangis atau meronta ronta. Dia akan gerakan tulang belakang, panggul, ya keumuman rangka-nya.

Upaya pergerakan pada tubuh badan bayi ini yang kemudian secara tidak langsung melatih kekuatan pada rangka dan tulang belakang bayi sepenuhnya. 

Agar metode bedong ini tepat sasaran, maka harus menggunakan cara yang tepat. Cara membedong bayi yang benar adalah harus menyesuaikan kelemahan yang di alaminya. Karena Tujuan bedong adalah mengembalikan susunan tulang bayi agar kembali ke fitrahnya.

Saat bayi yang memiliki ‘kelemahan pada kanan, maka bedong diletakan pada sisi kanan. Kalau ada kelemahan pada sisi kiri, maka bedong untuk memperkuat sisi kiri.

Metode Bedong bisa dilakukan selama bedong diperlukan. Anak lebih baik diposisikan dalam posisi bedong agar Memberikan efek perbaikan atas kesehatan dirinya.

____

Ust. Khudori 

Mudir Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi 


0 Komentar