Mengenal 8 Jenis Kecerdasan Anak


Kecerdasan pada Anak terbagi menjadi 8 jenis, yaitu :

✅ Kecerdasan Rohani. 

✅ Kecerdasan Linguistik (Bahasa)

✅ Kecerdasan Fisik

✅ Kecerdasan Matematis (Logika) 

✅ Kecerdasan Spasial (Ruang)

✅ Kecerdasan Irama

✅ Kecerdasan Interpersonal (Hubungan sosial) 

✅ Kecerdasan Naturalis


✅ Kecerdasan Rohani. 

Kecerdasan Rohani adalah Kecerdasan paling utama dan puncak dari tujuan kepengasuhan. 

Kecerdasan Rohani bisa diperoleh dengan cara 2 jalan :

✔️Pembiasaan

✔️Doktrin, "Kita Butuh Allah dalam Segala Hal" 


✔️Pembiasaan

Mengapa perlu pembiasaan ? 

Karena Kecerdasan Rohani tidak berbanding lurus dengan kecerdasan hafalan atau ketinggian IQ. Karena 2 Kecerdasan ini disimpan di otak di lokasi yang tidak sama. 

Anak yang hafalannya cepat maka memori hafalan itu berada di Hipocampus sedangkan semua  hal yang berhubungan dengan kebiasaan termasuk kebiasaan ibadah Rohani terukir di bagian otak bernama Limbik. 

Bukti bahwa kedua poin ini berbeda tempat adalah bahwa seorang pembunuh khalifah Ali adalah seorang khatam menghafal Qur'an  

Pembunuh khalifah  Ali Radiyallaahu anhu yaitu Abdurrahman bin Muljam adalah seorang yang Hafal Quran Mutqin. 

Mengapa seorang Hafidz Quran tega membunuh Khalifah..? 

Karena Memori Hafalannya terdapat di Hipokampus sedangkan Pola fikirnya diputuskan oleh PFC (Prefontal Cortex. Pola fikir yang finnal di PFC itu sudah dipertimbangkan di limbik sejak lama dan sudah menjadi kebiasaan berfikir yang berulang ulang. 

Jadi tidak semua yang sudah khatam menghafal Quran, hafal kitab bersanad langsung otomatis benar dalam tindakan nya termasuk otomatis rajin Ibadah karena Kecerdasan Rohani tetap harus dilatih. 

Akan tetapi Mereka yang sudah mampu mencapai Ke-2 hal di atas akan lebih mudah mendapatkan kecerdasan rohani dibandingkan mereka  yang belum mencapainya. 

Perlu diketahui bahwa, Kebiasaan dalam aplikasi diri dimulai dari konsep pemikiran di dalam otak masing-masing kemudian dimulai dengan  merenung lalu mencoba kemudian memutuskan. 

Dalil konsep Pembiasaan ini ada dalam hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam :

 عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: 

إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ، وَإِنَّمَا الْحِلْمُ بِالتَّحَلُّمِ، وَمَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ يُعْطَهُ، وَمَنْ يَتَوَقَّ الشَّرَّ يُوقَهُ

صححه الشيخ الألباني رحمه الله في السلسلة الصحيحة برقم 342

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu’alaihi alaihi wa sallam bersabda :

"Sesungguhnya ilmu akan diperoleh dengan Belajar. 

Dan sikap bijak akan diperoleh dengan cara dilatih. 

Barangsiapa yang berupa  mengejar kebaikan maka akan diberi dan barang siapa yang berupaya menjauhi keburukan maka akan dijaga"

(Dishahihkan oleh Syeikh al Albani dalam Silsilah as Shahihah No 342).

Dari sabda Nabi di atas kita bisa menyimpulkan bahwa Ilmu akan diperoleh dengan cara belajar artinya hafalan akan disimpan di memori otak dengan cara menghafal dan murajaah. Dan bersikap bijak akan dicapai dengan cara melatih diri. Artinya segala hal yang hubungannya dengan kebiasaan harus ditempuh dengan cara pembiasaan. Termasuk melatih diri anak dengan kebiasaan beribadah. 


✔️ Doktrin; "Kita Selalu Butuh Allah dalam Segala Hal". 

Doktrin ini sangat penting karena jika seorang anak sudah sadar bahwa dia sangat membutuhkan Allah dalam segala hal maka Semua aktifitas ibadahnya tidak lagi bertujuan untuk Menggugurkan Kewajiban saja. Tapi lebih dari itu, dia sudah menjadikan aktifitas ibadahnya sebagai solusi hidup. Karena banyak sekali permasalahan di dunia ini yang tidak bisa diselesaikan dengan cara upaya lahiriah akan tetapi dengan cara RSSD yaitu Ruku, Sujud Sabar dan Do'a. 

Dengan doktrin ini maka anak akan menjadikan semua ibadah sebagai sarana memohon pertolongan kepada Allah bukan untuk menggugurkan kewajiban. Yang mana sikap mental ini biasa terjadi di usia anak remaja yang belum memahami tujuan hidup. 

Maka, salah satu cara Untuk memunculkan kesadaran beribadah maka bisa ditanamkan dengan cara doktrin bahwa kita "Selalu Butuh Allah" dalam segala hal sehingga kita akan selalu dibimbing dalam mengambil keputusan yang tepat dan  selalu dijauhkan dari keburukan. 


✅ Kecerdasan Linguistik (Bahasa).. 

....  Bersambung. 

___

Ustadz Khudori


0 Komentar