Terbongkar, Ternyata Tahlilan Itu Bid'ah Menurut Gurunya Pendiri NU. Ini Buktinya..



Kitab ini bernama :

مجموعة الشريعة الكافية للعوام

(Kumpulan Hukum yang perlu diketahui Masyarakat umum) 

Kitab ini Disusun oleh Kyai Muhammad bin Sholeh Assammarany alias Kyai Soleh Darat Semarang. Beliau dikenal sebagai gurunya Kyai Hasyim Asy'ari pendiri NU. Kitab ini ditulis dalam huruf Pegon, yakni bahasa Jawa yang ditulis dengan menggunakan huruf Arab. 

Perhatikan petikan-petikan kalimat  yang ditandai stabilo warna kuning.

حكمي ياهور تانه تلوغ دينا فيتوغ دينا إيك بدعة منكرة أورا ونغ دين لاكوني

Hukume Nyaur Tanah, Telung Dina, Pitung Dina, Iku BID'AH MUNKAROH, Ora Wenang Dilakoni. 

Artinya : Hukumnya nyaur tanah, tiga hari, tujuh hari, itu adalah BID'AH MUNKAROH, tidak boleh dilakukan.

Nyaur Tanah adalah istilah bahasa jawa yang artinya acara selametan yang dilakukan setelah jenazah dimakamkan.

Jadi menurut Kyai Soleh Darat dalam kitab itu bahwa acara kumpul-kumpul selamatan setelah pemakaman jenazah, acara 3 hari dan 7 hari itu adalah BID'AH MUNKAROH (Bid'ah Tercela).  

#SaveKyaiSugianto

___

Ustadz Khudori

Mudir Pesantren Inklusi Griya Sunnah Cileungsi Bogor 16820



0 Komentar