Oleh : Ustadz Khudori
Allah Subhanahu Wataala Berfirman:
ﻭَﺍﺗْﻞُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻧَﺒَﺄَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻩُ ﺁﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﻓَﺎﻧﺴَﻠَﺦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻓَﺄَﺗْﺒَﻌَﻪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﺎﻭِﻳﻦَ
Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat tersebut, lalu dia diikuti oleh setan, maka jadilah ia termasuk orang yang sesat.
(QS. Al A'raf 175)
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ
Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah yang lebih membahayakan bagi kaum lelaki dibandingkan (fitnah) wanita
(H.R al-Bukhari dan Muslim)
Sejarah telah mencatat 4 orang shaleh tapi tidak kuat atas tipu daya wanita sehingga mereka tersesat dan mati dalam keadaan Suul Khatimah, Yaitu ;
PPDB SMK Tahfidz
https://www.pondokgas.com/2024/11/ppdb-smk-tahfidz-griya-sunnah-2025-2026.html
https://youtube.com/shorts/NeN96e9won8?si=4MiQ4Cm1XR_fAOic
1. Ba'lam bin Ba'uraa
2. Abdah bin Abdurrahim
3. Abdurrahman Bin Muljam
4. Muadzin Mesir
Berikut kisah singkat nya:
1. Ba'lam Bin Ba'uraa
Allah Subhanahu Wataala Berfirman:
ﻭَﺍﺗْﻞُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻧَﺒَﺄَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻩُ ﺁﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﻓَﺎﻧﺴَﻠَﺦَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻓَﺄَﺗْﺒَﻌَﻪُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﺎﻭِﻳﻦَ
Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat tersebut, lalu dia diikuti oleh setan, maka jadilah ia termasuk orang yang sesat.
(QS. Al A'raf 175)
Ibnu Katsir Rahimahullah menjelaskan dalam tafsirnya;
Ibnu Abbas mengatakan bahwa dia adalah Bal’am bin Ba’ura, atau disebut juga Na’am, Seorang Ulama dari Bani Israil pada masa Nabi Musa Alaihissalam. Dia adalah orang yang jika melihat ke langit, dia bisa melihat ‘Arsy.
Di dalam ayat itu disebutkan :
"Orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami" dan tidak dikatakan "satu ayat" karena begitu banyaknya ilmu yang dimiliki oleh Bal’am.
Di majelisnya terdapat dua belas ribu tinta untuk para penulis yang menulis ilmu darinya. Namun, akhirnya dia menjadi orang pertama yang menulis buku dengan doktrin bahwa alam ini tidak ada penciptanya.
Yang mana Nabi Musa Alaihissalam mengutusnya untuk berdakwah kepada raja Madyan yang kafir. Namun, sesampainya ia di tempat raja Madyan, raja Madyan menawarkan kepadanya iming-iming duniawi, harta, wanita, dan kedudukan, agar ia meninggalkan agama Nabi Musa Alaihissalam
Ba'lam pun tergoda dengan iming-iming tersebut, dan justru menjadi pengikut serta pendukung raja Madyan. Sehingga ia menjadi sesat dan menyesatkan banyak orang serta memusuhi Nabi Musa dan pengikutnya.
(Tafsir Ibn Katsir jilid 2, hlm. 274)
Ketika Nabi Musa dan Bani Israil mendekati wilayah mereka, kaum Madyan mendatangi Bal’am dan berkata, “Musa dan kaumnya datang untuk membunuh kita dan mengusir kita dari negeri ini. Berdoalah kepada Allah agar mereka celaka.” Bal’am mengenal nama Allah yang agung ( Al Asmaaul A'dzam), tetapi ia menolak berdoa buruk terhadap Nabi Allah dan orang beriman. Namun, kaum Madyan tidak berhenti membujuknya.
Mereka kemudian mendatangi istri Bal’am, memberikan hadiah, dan memintanya untuk membujuk suaminya. Istrinya terus membujuk Bal’am hingga akhirnya dia berkata, “Aku akan beristikharah kepada Allah.” Namun, Allah melarangnya dalam mimpi. Bal’am mengabarkan hal ini kepada istrinya, tapi ia mendesak agar Bal’am mencoba lagi. Hingga akhirnya, dia mengikuti bujukan istrinya.
Bal’am menaiki keledainya dan pergi ke bukit untuk melihat Bani Israil dan berdoa buruk terhadap mereka. Namun, keledainya tiba-tiba berhenti tiga kali. Setiap kali, Bal’am memukul keledainya hingga pada pukulan ketiga, Allah membuat keledainya berbicara, “Celakalah engkau, wahai Bal’am, mau kemana kau pergi? Tidakkah kau melihat para malaikat menghalangi jalanku?” Meski demikian, Bal’am tetap melanjutkan.
Bal’am pun berdiri untuk berdoa, tetapi lidahnya berubah sehingga justru mendoakan keburukan bagi kaumnya sendiri. Mereka berkata kepadanya tentang hal tersebut, dan ia menjawab, "Aku tidak mampu melakukan lebih dari apa yang kalian dengar." Lidahnya pun terjulur hingga ke dadanya. Dia berkata, "Kini aku telah kehilangan dunia dan akhirat. Yang tersisa hanyalah tipu daya, dan aku akan merencanakan untuk kalian." Dia berkata, "Menurutku, keluarkanlah gadis-gadis kalian untuk menggoda mereka, karena Allah membenci zina. Jika mereka terjerumus dalam zina, mereka akan binasa." Mereka pun melakukan hal itu, dan Bani Israil terjerumus dalam perzinaan. Maka Allah mengirimkan wabah kepada mereka sehingga tujuh puluh ribu orang dari mereka meninggal. Kisah ini diriwayatkan secara lengkap oleh Ats-Tsa'labi dan yang lainnya.
Diwayatkan bahwa Bal’am bin Ba’ura berdoa agar Nabi Musa tidak bisa masuk ke kota kaum yang zalim, dan doanya dikabulkan hingga Bani Israil tersesat di padang Tih. Nabi Musa berkata, "Ya Rabb, dosa apa yang menyebabkan kami tersesat di padang Tih?" Allah menjawab, "Karena doa Bal’am." Nabi Musa pun berdoa kepada Allah agar mencabut nama agung (asmaul a’dzam) dari Bal’am, dan Allah pun mencabut keistimewaan itu darinya.
Allah Suhbhanahu wa taala menjelaskan kekeliruan Bal’am bin Ba'uraa dalam Al Araf 176 :
وَلَوۡ شِئۡنَا لَرَفَعۡنَـٰهُ بِهَا وَلَـٰكِنَّهُۥۤ أَخۡلَدَ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُۚ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ ٱلۡكَلۡبِ إِن تَحۡمِلۡ عَلَیۡهِ یَلۡهَثۡ أَوۡ تَتۡرُكۡهُ یَلۡهَثۚ ذَّ ٰلِكَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِینَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔایَـٰتِنَاۚ فَٱقۡصُصِ ٱلۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ یَتَفَكَّرُونَ
Dan jika Kami kehendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajatnya) dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti hawa nafsunya.
Maka perumpamaannya seperti anjing yang jika kamu menghalaunya, ia menjulurkan lidahnya, dan jika kamu membiarkannya, ia tetap menjulurkan lidahnya. Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir."
(QS. Al-A’raf: 176).
2. Abdah Bin Abdurrahim
https://www.kuliahbagus.com/2024/11/abdah-bin-abdurrahim-seorang-tabiin.html
0 Komentar